RAGAM BADU ADAT JOKOWI DALAM ULANG TAHUN KEMERDEKAAN RI
Penulis Atie Nitiasmoro
Kini masyarakat sela[u antusias menunggu upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta. Salah satunya karena penasaran ingin melihat baju adat daerah mana yang akan dipakai Presiden Jokowi sebagai inspektur upacara dalam peringatan Hari Kemerdekaan.
Dalam Peringatakan HUT. “Ini ageman songkok singkepan ageng. Ini dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat,” kata Jokowi kepada wartawan menjelang upacara HUT RI di Istana, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2023).
Bermula dari tahun 2017 Jokowi mengenakan baju adat dari Batu Licin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Pihak istana juga menjelaskan makna dari baju adat tersebut. Saat itu nasyarakat dari berbagai kalangan langsung mengapresiasi baju adat yang digunakan presiden yang biasanya mengenakan setelan jas formal, sebagaimana yang juga dipakai oleh presiden-presiden sebelumnya.
Penggunaan baju adat daerah ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia sangat kaya dengan budaya dan adat istiadatnya. Setiap daerah memiliki baju adat yang indah dan penuh dengan filosofi. Pemakaian baju adat ini juga diikuti oleh para menteri dan tamu undangan yang menghadiri upacara tersebut, Bahkan peserta upacara Peringatan Hari Kemerdekaan tingkat RT-pun,juga semangat dan beramai ramai menggunakan baju adat.
Berikut baju adat berbagai daerah yang digunakan Presiden Jokowi dalam Peringatan Hari Kemerdekaan
1. 2017 Baju Adat dari Tanah Bumbu
Dalam peringatan ulang tahun kemerdekaan ke 72 Presiden mengenakan baju adat Tanah Bumbu Batu Licin, dari Kalimantan Utara. Baju yang dikenakan berwarna hitam dengan kain songket dan penutup kepala.
2. 2018 Baju Adat dari Aceh
Kemudian pada upacara HUT RI ke 73 tahun 2018, Jokowi memakai baju adat Aceh, Linto Baro. Baju adat ini terdiri dari penutup kepala yang disebut meukeutop, terbuat dari kain tetron berwarna merah, hijau, kuning dan hitam. Atasannya bernama Bajee, dipilih warna hitam lengan panjang dilengkapi hiasan sulaman kasab di ujung lengan.
3. 2019 Baju Adat Klungkung Bali
Pada upacara HUT RI ke 74 presiden mengenakan baju adat Klungkung Bali, Baju adat itu memiliki ciri khas warna hitam dengan motif coklat dipadukan dengan kain sebagai bawahannya dan tutup kepala.
4. 2020 Baju Adat Timor Tengah Selatan {TTS} NTT
Pada upacara HUT RI ke 75, 2020, Jokowi mengenakan busana adat dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Jokowi memakai kain tenun motif Berantai Kaif Nunkolo yang merupakan modifikasi dari bentuk belah ketupat dengan batang tengah yang berarti sumber air.
Bagian pinggir pakaian bergerigi melambangkan wilayah berbukit dan berkelok-kelok sedang warna merah melambangkan keberanian laki laki Nunkolo. Ester {ikat kepala} yang dipakai berbentuk 2 tanduk kecil mempunyai arti raja yang melindungi rakyatnya. Ikat kepala ini sebagai penutup kepala menjadi tanda kebesaran raja, sebagai mahkota.
5. 2021 Baju Adat Papadun Lampung
Kali ini Presiden dalam peringatan ke 76 tahun kemerdekaan, menggunakan baju adat Papadun dari Lampung. Ciri khas pakaian ini dari jenis kain dan topi yang dikenakan yang bernama Bida dan ini berbeda dari Songket dan Tapis. Pakaian adat ini digunakan oleh para pemuka agama di Papadun Lampung.
6. 2022 Baju Adat Kesultanan Buton
Presiden Jokowi mengenakan baju adat Dolomani dari Buton, Sulawesi Tenggara, saat memimpin upacara peringatan HUT ke-77 RI di Istana Merdeka. Dolomani yang terdiri dari baju, selana, sarung dan kopiah merupakan baju adat kebesaran Sultan Buton saat menghadiri upacara resmi kesultanan.
7. 2023 Baju Adat Ageman Songkok Singkepan Ageng Kasunanan Surakarta
Dalam peringatan kemerdekaan ke 78 tahun, Jokowi mengenakan baju adat Ageman Songkok Singkepan Agung dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Ageman ini dipakai oleh para Raja Pakubuwono Surakarta Hadiningrat dalam acara Enggar Eggar soho Tedhak Loji. Saat itu Raja keluar dari Keraton dengan menaiki kereta kuda, diikuti dengan perangkat keraton untuk terjun langsung melihat kondisi kawulo/masyarakat.
Raja Pakubuwono Surakarta Hadiningrat saat turun ke bawah ini, di sepanjang jalan Sang Raja membagikan uang dan makanan sebagai rasa cinta kasih kepada kawulonya atau bisa disebut dengan turba atau turun ke bawah.