UNTUK APA KEBAYA DICATAT DI UNESCO?
Polemik pencatatan Kebaya ke UNESCO bersama negara-negara ASEAN dengan strategi joint nomination atau dengan strategi Single Nation Nomination masih terus bergulir di kalangan komunitas.
Oleh Indiah Marsaban, pengajar di FIB UI & Pegiat Budaya Tanggal 31 Maret 2023 adalah batas waktu penyerahan dossier (berkas) nominasi suatu elemen budaya yang diajukan kepada UNESCO untuk dicatatkan pada Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity (ICH) - UNESCO. Sebagaimana diketahui, Indonesia bersama 4 negara Asia Tenggara yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura…
Penulis: Soesi Sastro Pasar Triwindu Sala dan Pasar Beringharjo dikenal sebagai surganya baju kebaya murah, meskipun di sudut Pasar Besar kota Malang kebaya mbok-mbok harganya jauh lebih murah. Dalam potretnya, terlihat Dian Sastro tengah mencoba sebuah kebaya berwarna pink di dalam sebuah toko antik di Pasar Triwindu. Ia juga kemudian terlihat anggun dengan mengenakan…
Penulis : Indiah Marsaban, Tim Nasional Kebaya Indonesia, Pegiat Kebaya KONSEP ACARA Dalam agenda Workshop persiapan pengisian dossier nominasi bersama kebaya ke UNESCO, yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, selain ada kegiatan presentasi dan diskusi antar-negara peserta pada pagi hingga siang hari tanggal 7 Februari, Kemendikbudristek sebagai tuan rumah memberikan kesempatan kepada Tim Nasional Kebaya Indonesia untuk…
Polemik pencatatan Kebaya ke UNESCO bersama negara-negara ASEAN dengan strategi joint nomination atau dengan strategi Single Nation Nomination masih terus bergulir di kalangan komunitas.
Meski secara umum komunitas pendukung kebaya banyak yang memilih untuk joint-nomination, adanya perbedaan pendapat dari pihak yang tetap bersikeras untuk single-nomination bukan merupakan masalah.
Komunitas pencinta kebaya, Pewaris Kebaya Labuh dan Kerancang menginginkan Indonesia ikut serta dalam pendaftaran kebaya ke UNESCO bersama empat negara ASEAN lainnya
Mayoritas komunitas pecinta kebaya, Pewaris Kebaya Labuh dan Kerancang menginginkan Indonesia ikut serta dalam pendaftaran kebaya ke Unesco bersama 4 negara Asean dengan alasan kebaya memang juga ada dan dipakai di ke 4 negara tersebut.…
Belum lama ini Singapura bersama dengan tiga negara lain, yakni Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO
Indonesia lewat beberapa komunitas pencinta kebaya sedang ingin mencatatkan tradisi berkebaya kita sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.
Seperti yang kita tahu, kebaya sedang menjadi topik yang hangat dan seksi karena sedang menjalani proses untuk dicatatkan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.
Bertajuk Sejuta Kebaya Untuk Unesco sebagai bukti cinta budaya Indonesia, parade diikuti oleh berbagai komunitas tidak hanya yang berdomisili di Bandung tetapi juga dari Jawa Barat dan Jakarta Minggu 13 November.
Semangat dan antusiasme mendaftarkan kebaya ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia dari Indonesia mendapat sambutan hangat di seluruh penjuru tanah air bahkan di luar negeri.
Tetapi tahukah Anda bahwa “perjalanan” untuk suatu negara mendaftarkan elemen budayanya ke UNESCO perlu melalui proses yang cukup panjang?
Recent Comments