MERAWAT BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH
“Menggaungkan Kembali Yang Hampir Punah” merupakan tema acara yang diselenggarakan pada tanggal 4 Maret 2023 bertempat di Tamanan Keraton - Pendopo Ndalem Yudoningatan, Yogyakarta. A
“Menggaungkan Kembali Yang Hampir Punah” merupakan tema acara yang diselenggarakan pada tanggal 4 Maret 2023 bertempat di Tamanan Keraton - Pendopo Ndalem Yudoningatan, Yogyakarta. A
Dalam kelas “Sandang para Nyonya”, tidak saja saya belajar tentang berbagai bentuk model kebaya, namun juga belajar tentang sejarah dan situasi sosial politik yang mengiringi perkembangan kebaya di bumi Nusantara.
Perempuan memiliki peran paling besar dalam pelestarian adat di nusantara. Hal ini antara lain terlihat dari alat ukur atau indeks kemajuan dan pelestarian kebudayaan yang menjadi pegangan pemerintah dalam membuat program-program terkait pelestarian budaya masyarakat…
Semangat dan antusiasme mendaftarkan kebaya ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia dari Indonesia mendapat sambutan hangat di seluruh penjuru tanah air bahkan di luar negeri.
Menurut Nisa yang lulusan Flinders University of South Australia, yang mengambil jurusan Sosiologi itu, dia berusaha merawat hubungan antar umat beragama dengan baik.
Sebelum kegiatan ini sampai di telingaku, lebih dulu disimak tentang keterampilan perempuan yang bernama lengkap, Nisa Alwis (48) dalam meracik minuman sehat.
Menggunakan kebaya dalam berbagai kesempatan bukan saja sebagai bagian dari melestarikan pakaian dan budaya tradisional Indonesia, tetapi juga bernilai ekonomi tinggi.
Menyusuri perjalanan “sang kebaja” hingga ke “kebaya jaman now”, mulai dari tahun 1900an hingga yang mutakhir tahun 2022, kita seperti melintasi masa perjalanan kebaya.
pameran ini merupakan satu langkah yang mendekatkan cita-cita agar kebaya disejajarkan bersama ikon lain Indonesia seperti gamelan, wayang hingga batik yang sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
“Kebaya itu harga mati milik Indonesia karena itu kita mengambil sikap tegas mendaftarkan kebaya ke Unesco secara single nomination,” ujar Ketua Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti saat memimpin rapat.